Ha Ni: "Aku menyadari hal ini lebih dari hari
lainnya. Saat aku membuka mataku di pagi hari... aku sangat senang karena
menyadari fakta bahwa Baek Seung Jo ada di sisiku. Walaupun ini sudah berjalan
1 tahun setelah kami menikah, tapi tetap saja ini sulit di percaya. Apakah
Seung Jo menyadari hal ini juga? "
Ha Ni terbangun dari tidurnya dan langsung tersenyum menatap Seung Jo, "Selamat pagi. Apakah kau tidur nyenyak?" Seung Jo terbangun dan menjawab, "Tatapanmu menyilaukan, Bahkan melebihi cahaya matahari." Seung Jo memeluk Ha Ni lebih erat dan berkata, "Ini hari Minggu jadi sebaiknya tidur kembali." Ha Ni berkomentar, "Tapi aku harus bangun. Orang-orang di rumah sedang pergi berlibur jadi ini saatnya kita berdua saja. Aku akan membuat sarapan untuk Seung Jo." Seung Jo tersenyum dan bergumam, "Biarkan seperti ini 5 menit saja." Ha Ni ikut tersenyum dan berkata, "Baiklah hanya 5 menit saja." Ha Ni tersenyum senang dan memeluk Seung Jo.
Ha Ni terbangun dari tidurnya dan langsung tersenyum menatap Seung Jo, "Selamat pagi. Apakah kau tidur nyenyak?" Seung Jo terbangun dan menjawab, "Tatapanmu menyilaukan, Bahkan melebihi cahaya matahari." Seung Jo memeluk Ha Ni lebih erat dan berkata, "Ini hari Minggu jadi sebaiknya tidur kembali." Ha Ni berkomentar, "Tapi aku harus bangun. Orang-orang di rumah sedang pergi berlibur jadi ini saatnya kita berdua saja. Aku akan membuat sarapan untuk Seung Jo." Seung Jo tersenyum dan bergumam, "Biarkan seperti ini 5 menit saja." Ha Ni ikut tersenyum dan berkata, "Baiklah hanya 5 menit saja." Ha Ni tersenyum senang dan memeluk Seung Jo.
Alarm berbunyi dan Ha Ni pun terbangun dari mimpinya. Seung Jo merasa terganggu dengan suara alarm itu sehingga dia langsung mematikan alarm itu dengan kasar. Ha Ni bertanya, "Apa kau tidur dengan nyenyak Seung Jo?" Seung Jo menatap kesal pada Ha Ni dan menjawab, "Matahari bahkan belum muncul, kenapa kau memasang alarm sangat pagi hah? Jangan menatapku dengan matamu yang sembab itu!"
Seung Jo kembali tertidur dan Ha Ni menatap Seung Jo dengan kesal. Seung Jo menarik selimut Ha Ni dan itu membuat Ha Ni semakin kesal sehingga dia pun langsung pergi dari kamarnya.
Ha Ni pergi ke supermarket dan berkata, "Semua
orang pergi berlibur di hari minggu ini jadi hanya ada aku bersama Seung Jo.
Menikmati sarapan pagi ala Inggris yang sempurna seperti di film, membersihkan
rumah bersama Seung Jo hingga terlihat berkilau. Aku ingin menunjukan pandangan
menantu yang sempurna. Ah aku juga merencanakan menonton film comedy romantis
bersama Seung Jo. Aku sangat menantikan hari ini."
Ha Ni terus mendorong keranjang belanja dan mengambil beberapa makanan. Tiba-tiba ada seorang pegawai supermarket yang bertanya, "Kau sedang mencari apa pengantin baru? Hey pengantin baru!" Ha Ni balik bertanya, "Hmm apa kau bertanya padaku?" Pegawai itu menjawab, "Tentu saja. Siapa lagi pengatin baru disini?" Ha Ni tersenyum senang dan berkomentar, "Benar. Aku adalah pengantin baru." Pegawai itu memperlihatkan beberapa sayuran segar dan berkata, "Ini masih segar, bagaimana menurutmu? Jika kau merebusnya dan mengasinkannya pasti terasa enak. Suamimu pasti menyukainya." Ha Ni mengambil sayuran itu dan berkata, Aku akan mengambil sayuran itu dan yang itu." Saat Ha Ni akan pergi, pegawai itu berkata, "Hey pangantin baru!" Ha Ni membalikan badannya dan tersenyum, "Ada apa?" Pegawai itu memberikan Ha Ni sebuah apel dan berkata, "Nikmatilah apel ini bersama suamimu." Ha Ni tersenyum senang dan pergi.
Ha Ni pulang ke rumah dengan beberapa kantong
plastik belanjaan dan dia langsung menjatuhkan kantong plastik itu karna
melihat Seung Jo akan sarapan roti. Ha Ni mencegah Seung Jo memakan roti dan
itu membuat Seung Jo bertanya, "Apa yang kau lakukan?" Ha Ni berkata,
"Apa yang kau makan ini? Apa kau tau seberapa penting sarapan pagi
itu?" Seung Jo bertanya, "Lalu dari mana kau? " Ha Ni hanya
tersenyum. Ha Ni mengangkat belanjaannya dan Seung Jo pun
bertanya, "Apa kau berniat membuat pesta besar untuk sarapan?" Ha Ni
menjawab, "Biarkan aku saja yang membereskan semuanya. Apa kau tau bahwa
Aku sudah menantikan hari dimana hanya ada kita berdua?" Seung Jo
berkomentar, "Apa kau yakin dapat melakukannya sendiri? Kau tidak akan
membuatku mati kelaparan kan?" Ha Ni berkomentar, "Tetap saja aku ini
pengantin baru jadi tidak mungkin aku membuat suamiku mati kelaparan."
Seung Jo tersenyum dan berkata, "Pengantin baru? Suami?" Ha Ni jadi
malu dan langsung mendorong Seung Jo pergi lalu berkata, "Aku akan
menyiapkan sarapan dan suami tolong lah beres-beres." Seung Jo bertanya,
"Apa kau sedang berperan seperti pengantin baru di drama-drama hah?"
Ha Ni menjawab, "Kita memang pengantin baru. Berhentilah berleha-leha. Ayo
cepat. Ah aku meletakan pakaian di mesin cuci jadi mulailah lakukan itu."
Seung Jo berkomentar, "Ayo pergi makan di luar saja." Ha Ni tetap
tidak mau dan berkata, "Kumohon ok?" Seung Jo mengerti dan langsung
menaiki tangga.
Ha Ni mempersiapkan segalanya. Mulai dari
memperispakan meja, bunga hiasan meja, dan yang lainnya. Sementara Ha Ni
menyiapkan sarapan pagi, Seung Jo membereskan kamar mereka berdua. Seung Jo
mengeluarkan celana panjangnya dari mesin cuci dan ternyata di saku celana panjang
itu masih terdapat uang, dompet dan kunci mobil. Seung Jo pun berkomentar,
"Benar-benar seperti kau Oh Ha Ni."
Seung Jo sudah menyelesaikan segalanya dan turun ke
dapur untuk melihat sarapan pagi yang di buat oleh Ha Ni. Seung Jo menatap
sarapan yang kacau itu dan berkomentar, "Sarapan ala inggris yang tidak
dapat di kenali." Seung Jo mencoba memakan dan berkomentar kembali,
"Semua masakannya terlalu masak hingga terlihat gila, dan kacang ini belum
matang." Ha Ni berkata, "Aku sudah merebusnya cukup lama namun tetap
seperti itu." Seung Jo berkata, "Kau seharusnya merebusnya beberapa
jam sebelumnya. Huh jadi ini sarapan pagi ala pengantin baru Oh Ha Ni?
Bagaimana dengan kopi?" Ha Ni bertanya, "Hah kopi? Ah tunggu."
Ha Ni memberikan secangkir kopi pada Seung Jo dan Seung Jo pun berkomentar, "Rasanya cukup enak." Ha Ni tersenyum senang namun dia tetap meminta maaf. Ha Ni lalu mengingat satu hal lagi dan berkata, "Ah ini dia apel. Pegawai di supermarket memintaku untuk memakan apel ini bersama suamiku." Seung Jo memakan apel itu dan berkomentar, "Rasanya enak. Cobalah." Seung Jo ingin menggiggit apel milik Seung Jo namun Seung Jo berkata, "Makanlah yang milikmu." Ha Ni cemberut lalu memakan apelnya sendiri dan berkata, "Mereka bilang memakan apel di pagi hari itu sangat baik. Ini sangat baik, benar bukan?" Seung Jo berkomentar, "Apel dan kopi di minggu pagi... tidak buruk." Ha Ni berkata, "Aku akan melakukan yang lebih baik lagi besok."
Ha Ni memberikan secangkir kopi pada Seung Jo dan Seung Jo pun berkomentar, "Rasanya cukup enak." Ha Ni tersenyum senang namun dia tetap meminta maaf. Ha Ni lalu mengingat satu hal lagi dan berkata, "Ah ini dia apel. Pegawai di supermarket memintaku untuk memakan apel ini bersama suamiku." Seung Jo memakan apel itu dan berkomentar, "Rasanya enak. Cobalah." Seung Jo ingin menggiggit apel milik Seung Jo namun Seung Jo berkata, "Makanlah yang milikmu." Ha Ni cemberut lalu memakan apelnya sendiri dan berkata, "Mereka bilang memakan apel di pagi hari itu sangat baik. Ini sangat baik, benar bukan?" Seung Jo berkomentar, "Apel dan kopi di minggu pagi... tidak buruk." Ha Ni berkata, "Aku akan melakukan yang lebih baik lagi besok."
Seung Jo berkata, "Aku sudah membersihkan rumah
sesuai yang kau rencanakan. Lalu rencana selanjutnya adalah Memilihkan
pakaianku dan mencuci selimut. Ayo kita lakukan itu nanti malam." Ha Ni
kaget dan bertanya, "Kau mengertahui semua hal itu?" Ternyata semalam Seung Jo sudah mengetahui rencana
yang akan di lakukan Ha Ni untuk malam ini dan Seung Jo tersenyum mendengar
semua hal itu. Ha Ni berkata, "Ya sarapan ala inggris dan kopi. Ini
sempurna. Dan aku akan pergi belanja pada pagi hari dan memilihkan produk yang
masih segar. Aku akan pulang ke rumah dan membersihkan rumah bersama Seung Jo.
Aku akan menjadi menantu perempuan yang dicintai. Lalu kita mencuci selimut
dengan penuh busa. Jika sudah selesai lalu kita akan pergi menonton film dan
yeah aku akan memilihkan pakaian untuk Seung Jo."
Seung Jo berkata, "Kau memikirkan semua hal itu dengan
mulutmu. Aku tidak bisa menolaknya walaupun ingin kulakukan. Kita akan pergi
menonton film dan kau akan memilihkan pakaianku kan?" Ha Ni sangat senang
dan berkata, "Baiklah tunggu sebentar." Seung Jo diam-diam tersenyum.
Ha Ni dan Seung Jo berjalan kaki bersama dan ternyata Ha Ni
memilihkan pakaian pasangan untuk mereka. Seung Jo bertanya, "Kenapa
pakaianmu tidak ada bedanya dari pakaianku?" Ha Ni menjawab, "Kenapa?
Ini cantik." Seung Jo berkomentar, "Apa cantiknya? Semua orang
melihat kita." Ha Ni tersenyum senang dan terus berjalan. Seung Jo
tiba-tiba berkata, "Tunggu sebentar." Ha Ni berhenti berjalan dan
Seung Jo pun mengikatkan tali sepatu Ha Ni yang terlepas. Ha Ni benar-benar
merasa senang melihat hal itu.
<div><div
style="margin: 10px;">
<div class="smallfont" style="margin-bottom: 2px;"><span style="font-weight: bold;"> </span><input value=" Episode 2" style=" margin:0px;padding: 0px; width: 80px; font-size: 10px;" onclick="if (this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display != '') { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = ''; this.innerText = ''; this.value = ' Hide'; } else { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = 'none'; this.innerText = ''; this.value = ' Episode 2'; }" type="button"/>
</div>
<div class="alt2" style="border: 1px inset ; margin: 0px; padding: 6px;">
<div style="display: none;">
<div class="smallfont" style="margin-bottom: 2px;"><span style="font-weight: bold;"> </span><input value=" Episode 2" style=" margin:0px;padding: 0px; width: 80px; font-size: 10px;" onclick="if (this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display != '') { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = ''; this.innerText = ''; this.value = ' Hide'; } else { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = 'none'; this.innerText = ''; this.value = ' Episode 2'; }" type="button"/>
</div>
<div class="alt2" style="border: 1px inset ; margin: 0px; padding: 6px;">
<div style="display: none;">
Naughty Kiss Season 2 Episode 2
Ha Ni sedang belajar untuk menusukkan
jarum suntik pada tangan pasien. Dia mencoba menusukkan jarum suntik pada tangan
salah seorang temannya di kelas namun dia gemetaran bahkan dia mulai
berkeringat karena ketakutan. Ha Ni terus mengumpulkan keberaniannya dan
mencoba menyuntikkan suntikan itu pada tangan temannya namun pada akhirnya Ha
Ni menjatuhkan suntikan itu karena dia ketakutan.
Ha Ni tertunduk lemas di dalam
kelas. Seung Jo datang dan menempelkan minuman dingin di leher Ha Ni sehingga
Ha Ni langsung kaget. Seung Jo sadar bahwa Ha Ni terlihat lesu sehingga dia
bertanya, "Ada apa?" Ha Ni membuka minuman dari Seung Jo dan
menjawab, "Aku terlalu ketakutan hingga tidak bisa melakukannya. Aku tidak
mau melakukannya. Aku membenci suntikan." Seung Jo berkomentar, "Ada
seseorang yang harus kau suntik. Apa yang kau takutkan hah? Maksudku memberikan
suntikan adalah hal dasar untuk seorang perawat. Kau tidak akan di suntik. Apa
yang akan kau lakukan jika orang yang akan di suntik itu terlalu takut untuk
melakukannya?"
Ha Ni benar-benar lesu dan bertanya, "Tapi apa yang dapat kulakukan jika aku mulai gemetaran saat mengeluarkan jarum suntik?." Seung Jo menjawab, "Jika kau ketakutan, kau tidak boleh menyerah. Jangan jadi beban bagi orang lain. Kau menjadi suster karena aku mengatakan akan menjadi dokter." Ha Ni jelas langsung menjawab, "Tidak! Tidak seperti itu! Hey bagaimana mungkin suamiku sendiri mengatakan hal seperti itu?" Seung Jo berkata, "Kaulah orang yang pertama mengatakan akan menyerah terlebih dahulu." Ha Ni berkata, "Tapi tetap saja, jika kau tidak membantu...." Seung Jo kembali berkata, "Maka carilah seseorang untuk berlatih. Aku tidak ingin bekerja sama dengan suster yang bahkan tidak bisa menyuntik."
Seung Jo langsung pergi meninggalkan Ha Ni yang semakin kesal karena kata-kata Seung Jo.
Ha Ni benar-benar lesu dan bertanya, "Tapi apa yang dapat kulakukan jika aku mulai gemetaran saat mengeluarkan jarum suntik?." Seung Jo menjawab, "Jika kau ketakutan, kau tidak boleh menyerah. Jangan jadi beban bagi orang lain. Kau menjadi suster karena aku mengatakan akan menjadi dokter." Ha Ni jelas langsung menjawab, "Tidak! Tidak seperti itu! Hey bagaimana mungkin suamiku sendiri mengatakan hal seperti itu?" Seung Jo berkata, "Kaulah orang yang pertama mengatakan akan menyerah terlebih dahulu." Ha Ni berkata, "Tapi tetap saja, jika kau tidak membantu...." Seung Jo kembali berkata, "Maka carilah seseorang untuk berlatih. Aku tidak ingin bekerja sama dengan suster yang bahkan tidak bisa menyuntik."
Seung Jo langsung pergi meninggalkan Ha Ni yang semakin kesal karena kata-kata Seung Jo.
Ha Ni pulang ke rumah dan mencari di
internet apakah ada seseorang yang mau menjadi seorang relawan untuk dijadikan
kelinci percobaan di suntik olehnya. Ha Ni terus mencari dan tiba-tiba dia
mendapatkan sebuah ide. Ha Ni pun langsung mengeluarkan HPnya.
Joo Ri menghampiri Ha Ni dan
bertanya, "Ada apa pagi-pagi memanggilku datang ke tempat ini?" Ha Ni
meminta Joo Ri untuk duduk di sampingnya. Joo Ri melihat ada kue dan berkata,
"Wow semua kue ini adalah kue yang aku sukai. Apakah ada sesuatu yang
special hari ini? Kau datang cepat hanya untuk memberikan semua kue ini padaku?"
Ha Ni berkata, "Apa maksudmu? Ya karena aku terlalu sibuk dengan beberapa
pelajaran aku sangat merindukan temanku tercinta ini." Joo Ri mulai curiga
dan berkata, "Benarkah?." Ha Ni tersenyum dan berkata, "Joo Ri,
kita ini teman baik bukan?" Joo Ri menjawab, "Tentu saja! Oh Ha Ni,
Joo Ri dan Min Ah adalah sahabat baik!" Ha Ni langsung memeluk Joo Ri dan
berkata, "Benar. Makanlah lebih banyak Joo Ri. Makanlah."
Ha Ni diam-diam mulai mengeluarkan
alat-alat suntikan dari dalam tasnya. Ha Ni bertanya, "Joo Ri apa kau mau
vitamin nutrisi? Ini adalah vitamin nutrisi yang sangat mahal." Joo Ri
ketakutan dan berkata, "Ha Ni... Aku ketakutan jika dengan suntikan."
Ha Ni membuka suntikan dan berkata, "Tenang aku tidak akan
menyakitimu." Joo Ri semakin ketakutan dan berkata, "Ha Ni apa yang
kau lakukan hah?" Joo Ri langsung kabur dan berlari pergi.
Ha Ni memeluk boneka teddy bear
super besar dan mengingat kejadian tadi saat dia bertemu dengan Min Ah. Ha Ni
bertemu dengan Min Ah dan dia berkata, "Temanku yang aku cintai. Aku punya
sesuatu permintaan." Min Ah tertawa dan berkata, "Kau menginkan
lenganku bukan?" Ha Ni sangat senang dan mengira Min Ah sudah mengerti,
"Ini lah mengapa kau temanku." Min Ah membawa sebuah boneka teddy
bear besar dan berkata, "Tentu saja kita ini teman baik. Aku sudah
mendengarnya dari Joo Ri, ini aku bawakan hadiah." Ha Ni bertanya,
"Apa yang kau dengar dari Joo Ri?" Min Ah menjawab, "Ha Ni
didunia ini dimana ada orang yang akan memberikan tangannya untuk di suntik
secara sukarela? Berlatihlah dengan boneka ini. Lakukanlah yang terbaik. Oh Ha
Ni bersemangatlah!" Ha Ni menatap boneka beruang itu dan merasa sedikit
kecewa.
Ha Ni sedang ada di dalam kamarnya
dan berlatih menyuntik dengan boneka beruang. Seung Jo diam-diam melihat hal
itu dari pintu. Ha Ni berhasil menyuntikan jarum pada lengan boneka itu dan dia
sangat senang. Seung Jo yang melihat itu ikut tertawa.
Di kelas kembali diadakan latihan
menyuntik. Ha Ni bilang pada temannya, "Tidak perlu khawatir. Ini akan
baik-baik aja." Teman Ha Ni berkata, "Mana mungkin aku tidak khawatir?
Kau akan menyuntikku dengan jarum! Bagaimana mungkin aku tidak ketakutan
hah?" Ha Ni berkata, "Tenang saja aku akan melakukannya lebih baik.
Aku sudah sering berlatih."
Ha Ni melepaskan jarum dan temannya dengan panik berkata, "Hey turniket! ikatkan dulu turniket di tanganku!" Ha Ni melupakan hal itu dan langsung memasangkan turniket di lengan temannya itu. Temannya panik dan meminta Ha Ni melakukannya dengan benar. Ha Ni mengerti dan mulai bersiap-siap menusukan jarum itu ke tangan temannya. Ha Ni langsung menyuntikan jarum ke lengan temannya dan temannya berteriak.
Ha Ni melepaskan jarum dan temannya dengan panik berkata, "Hey turniket! ikatkan dulu turniket di tanganku!" Ha Ni melupakan hal itu dan langsung memasangkan turniket di lengan temannya itu. Temannya panik dan meminta Ha Ni melakukannya dengan benar. Ha Ni mengerti dan mulai bersiap-siap menusukan jarum itu ke tangan temannya. Ha Ni langsung menyuntikan jarum ke lengan temannya dan temannya berteriak.
Ha Ni duduk di tempat tidurnya dan
memandang boneka teddy bear. Seung Jo masuk ke kamar dan bertanya, "Apakah
dengan duduk seperti itu akan menyelesaikan semua masalah?" Seung Jo
melipat baju tangan panjangnya dan berkata, "Ini. Tangan untuk berlatih.
Cepatlah sebelum aku berubah pikiran." Ha Ni pun langsung tersenyum
senang.
Ha Ni mengikatkan turniket di lengan
Seung Jo dan membuatnya seperti pita. Seung Jo berkomentar, "Hey Oh Ha Ni,
siapa yang memintamu untuk mengikat turniket ini berbentuk pita?" Ha Ni
mengerti dan langsung melepaskan kembali turniket itu. Seung Jo berkata,
"Ingat kau harus mengikat turniket itu 8-10 cm dari suntikan. Jika kau
mengikat terlalu tinggi maka pembuluh darah arteri akan terluka. Jadi
berhati-hatilah." Ha Ni mengerti dan mulai melakukan prosedur untuk
menyuntik.
Pertama Ha Ni meminta Seung Jo
mengepalkan tangannya sesuai dengan jumlah usianya agar pembuluh darah dapat
terlihat. Namun pembuluh darah belum terlihat hingga akhirnya Ha Ni
memukul-mukul lengan Seung Jo. Seung Jo berkata, "Hey lihatlah ini ada 3
pembuluh darah. Jarum ini perlu disuntikan pada bagian yang benar jadi lihatlah
pembuluh darah yang benar. Pembuluh darah itu akan mempermudah kau menyuntik
nantinya. Lihatlah yang ini. Kau suntikkan disini." Ha Ni mulai tegang dan
berkata, "Suntik disini?" Ha Ni mengambil suntikan dan Seung Jo
kembali berkata, "Apa kau tidak akan membersihkan kumannya terlebih
dulu?" Ha Ni baru ingat dan langsung membersihkan lengan Seung Jo yang
akan di suntik. Setelah itu Ha Ni bersiap-siap mengeluarkan jarum suntik
kembali. Seung Jo sendiri terlihat ketakutan. Ha Ni menusukkan jarum itu ke
tangan Seung Jo dan dia senang karena telah berhasil. Seung Jo bertanya,
"Apakah darahnya keluar?" Ha Ni melihat jarum suntik yang ternyata
tidak ada darah sama sekali. Ha Ni dan Seung Jo pun jadi panik. Tangan Seung Jo
sudah biru karena terus di pakai berlatih oleh Ha Ni. Seung Jo mengganti
tangannya menjadi tangan kanan untuk di pakai belatih oleh Ha Ni. Seung Jo
memberikan beberapa informasi dan Ha Ni mulai mengerti.
Ha Ni menusukkan jarum ke tangan
Seung Jo dan Seung Jo berteriak kesakitan. Tapi Ha Ni justru senang karena ada
darah yang keluar dan itu artinya dia sukses melakukan suntikan itu. Seung Jo
pergi dari kamar dan menuju ruang tamu. Seung Jo bergumam, "Kenapa dia
terus menyuntikku seperti ini? Aku benar-benar gila." Seung Jo terus
menatap lengannya yang biru-biru akibat di suntik beberapa kali oleh Ha Ni. Ha
Ni tiba-tiba muncul dan berkata, "Seung Jo yah, jika aku melakukannya
sekali lagi aku yakin akan mengingat caranya." Seung Jo kaget dan
bertanya, "Dimana lagi kau akan menyuntikku hah? Hey kenapa kau jadi
seperti ini?" Ha Ni mendekati Seung Jo dan mengeluarkan suntikannya itu. Seung
Jo berlari dan Ha Ni terus mengejarnya. Ha Ni terus berkata, "Ayolah satu
kali lagi. Ini demi masa depan kita!!!" Seung Jo tidak mau dan terus
menghindar, "Jangan mendekat!"
Eun Jo pulang dan berkata, "Aku
pulang." Ha Ni melihat Eun Jo dan tersenyum mendapatkan sebuah ide baru,
"Ah adik ipar... Kau sudah pulang?" Seung Jo mengerti apa tujuan Ha
Ni dan dia hanya bisa geleng-geleng kepala. Sementara Eun Jo hanya terdiam saja
karena dia tidak mengerti apapun.
</div></div></div></div>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar