Ha Ni sedang belajar untuk menusukan
jarum suntik pada tangan pasien. Dia mencoba menusukan jarum suntik pada tangan
salah seorang temannya di kelas namun dia gemetaran bahkan dia mulai
berkeringat karena ketakutan. Ha Ni terus mengumpulkan keberaniannya dan
mencoba menyuntikan suntikan itu pada tangan temannya namun pada akhirnya Ha Ni
menjatuhkan suntikan itu karena dia ketakutan.
Ha Ni tertunduk lemas di dalam
kelas. Seung Jo datang dan menempelkan minuman dingin di leher Ha Ni sehingga
Ha Ni langsung kaget. Seung Jo sadar bahwa Ha Ni terlihat lesu sehingga dia
bertanya, "Ada apa?" Ha Ni membuka minuman dari Seung Jo dan
menjawab, "Aku terlalu ketakutan hingga tidak bisa melakukannya. Aku tidak
mau melakukannya. Aku membenci suntikan." Seung Jo berkomentar, "Ada
seseorang yang harus kau suntik. Apa yang kau takutkan hah? Maksudku memberikan
suntikan adalah hal dasar untuk seorang perawat. Kau tidak akan di suntik. Apa
yang akan kau lakukan jika orang yang akan di suntik itu terlalu takut untuk
melakukannya?"
Ha Ni benar-benar lesu dan bertanya, "Tapi apa yang dapat kulakukan jika aku mulai gemetaran saat mengeluarkan jarum suntik?." Seung Jo menjawab, "Jika kau ketakutan, kau tidak boleh menyerah. Jangan jadi beban bagi orang lain. Kau menjadi suster karena aku mengatakan akan menjadi dokter." Ha Ni jelas langsung berkomentar, "Tidak! Tidak seperti itu! Hey bagaimana mungkin suamiku sendiri mengatakan hal seperti itu?" Seung Jo berkata, "Kaulah orang yang pertama mengatakan akan menyerah terlebih dahulu." Ha Ni berkata, "Tapi tetap saja, jika kau tidak membantu...." Seung Jo kembali berkata, "Maka carilah seseorang untuk berlatih. Aku tidak ingin bekerja sama dengan suster yang bahkan tidak bisa menyuntik."
Seung Jo langsung pergi meninggalkan Ha Ni yang semakin kesal karena kata-kata Seung Jo.
Ha Ni benar-benar lesu dan bertanya, "Tapi apa yang dapat kulakukan jika aku mulai gemetaran saat mengeluarkan jarum suntik?." Seung Jo menjawab, "Jika kau ketakutan, kau tidak boleh menyerah. Jangan jadi beban bagi orang lain. Kau menjadi suster karena aku mengatakan akan menjadi dokter." Ha Ni jelas langsung berkomentar, "Tidak! Tidak seperti itu! Hey bagaimana mungkin suamiku sendiri mengatakan hal seperti itu?" Seung Jo berkata, "Kaulah orang yang pertama mengatakan akan menyerah terlebih dahulu." Ha Ni berkata, "Tapi tetap saja, jika kau tidak membantu...." Seung Jo kembali berkata, "Maka carilah seseorang untuk berlatih. Aku tidak ingin bekerja sama dengan suster yang bahkan tidak bisa menyuntik."
Seung Jo langsung pergi meninggalkan Ha Ni yang semakin kesal karena kata-kata Seung Jo.
Ha Ni pulang ke rumah dan mencari di
internet apakah ada seseorang yang mau menjadi seorang relawan untuk dijadikan
kelinci percobaan di suntik olehnya. Ha Ni terus mencari dan tiba-tiba dia
mendapatkan sebuah ide. Ha Ni pun langsung mengeluarkan HPnya.
Joo Ri menghampiri Ha Ni dan
bertanya, "Ada apa pagi-pagi memanggilku datang ke tempat ini?" Ha Ni
meminta Joo Ri untuk duduk di sampingnya. Joo Ri melihat ada kue dan berkata,
"Wow semua kue ini adalah kue yang aku sukai. Apakah ada sesuatu yang
special hari ini? Kau datang cepat hanya untuk memberikan semua kue ini
padaku?" Ha Ni berkata, "Apa maksudmu? Ya karena aku terlalu sibuk
dengan beberapa pelajaran aku sangat merindukan temanku tercinta ini." Joo
Ri mulai curiga dan berkata, "Benarkah?." Ha Ni tersenyum dan
berkata, "Joo Ri, kita ini teman baik bukan?" Joo Ri menjawab,
"Tentu saja! Oh Ha Ni, Joo Ri dan Min Ah adalah sahabat baik!" Ha Ni
langsung memeluk Joo Ri dan berkata, "Benar. Makanlah lebih banyak Joo Ri.
Makanlah."
Ha Ni diam-diam mulai mengeluarkan
alat-alat suntikan dari dalam tasnya. Ha Ni bertanya, "Joo Ri apa kau mau
vitamin nutrisi? Ini adalah vitamin nutrisi yang sangat mahal." Joo Ri
ketakutan dan berkata, "Ha Ni... Aku ketakutan jika dengan suntikan."
Ha Ni membuka suntikan dan berkata, "Tenang aku tidak akan
menyakitimu." Joo Ri semakin ketakutan dan berkata, "Ha Ni apa yang
kau lakukan hah?" Joo Ri langsung kabur dan berlari pergi.
Ha Ni memeluk boneka teddy bear
super besar dan mengingat kejadian tadi saat dia bertemu dengan Min Ah. Ha Ni
bertemu dengan Min Ah dan dia berkata, "Temanku yang aku cintai. Aku punya
sesuatu permintaan." Min Ah tertawa dan berkata, "Kau menginkan
lenganku bukan?" Ha Ni sangat senang dan mengira Min Ah sudah mengerti,
"Ini lah mengapa kau temanku." Min Ah membawa sebuah boneka teddy
bear besar dan berkata, "Tentu saja kita ini teman baik. Aku sudah
mendengarnya dari Joo Ri, ini aku bawakan hadiah." Ha Ni bertanya,
"Apa yang kau dengar dari Joo Ri?" Min Ah menjawab, "Ha Ni
didunia ini dimana ada orang yang akan memberikan tangannya untuk di suntik
secara sukarela? Berlatihlah dengan boneka ini. Lakukanlah yang terbaik. Oh Ha
Ni bersemangatlah!" Ha Ni menatap boneka beruang itu dan merasa sedikit
kecewa.
Ha Ni sedang ada di dalam kamarnya
dan berlatih menyuntik dengan boneka beruang. Seung Jo diam-diam melihat hal
itu dari pintu. Ha Ni berhasil menyuntikan jarum pada lengan boneka itu dan dia
sangat senang. Seung Jo yang melihat itu ikut tertawa.
Di kelas kembali diadakan latihan
menyuntik. Ha Ni bilang pada temannya, "Tidak perlu khawatir. Ini akan
baik-baik aja." Teman Ha Ni berkata, "Mana mungkin aku tidak khawatir?
Kau akan menyuntikku dengan jrtum! Bagaimana mungkin aku tidak ketakutan
hah?" Ha Ni berkomentar, "Tenang saja aku akan melakukannya lebih
baik. Aku sudah sering berlatih."
Ha Ni melepaskan jarum dan temannya dengan panik berkata, "Hey turniket! ikatkan dulu turniket di tanganku!" Ha Ni melupakan hal itu dan langsung memasangkan turniket di lengan temannya itu. Temannya panik dan meminta Ha Ni melakukannya dengan benar. Ha Ni mengerti dan mulai bersiap-siap menusukan jarum itu ke tangan temannya. Ha Ni langsung menyuntikan jarum ke lengan temannya dan temannya berteriak.
Ha Ni melepaskan jarum dan temannya dengan panik berkata, "Hey turniket! ikatkan dulu turniket di tanganku!" Ha Ni melupakan hal itu dan langsung memasangkan turniket di lengan temannya itu. Temannya panik dan meminta Ha Ni melakukannya dengan benar. Ha Ni mengerti dan mulai bersiap-siap menusukan jarum itu ke tangan temannya. Ha Ni langsung menyuntikan jarum ke lengan temannya dan temannya berteriak.
Ha Ni duduk di tempat tidurnya dan
memandang boneka teddy bear. Seung Jo masuk ke kamar dan bertanya, "Apakah
dengan duduk seperti itu akan menyelesaikan semua masalah?" Seung Jo
melipat baju tangan panjangnya dan berkata, "Ini. Tangan untuk berlatih. Cepatlah
sebelum aku berubah pikiran." Ha Ni pun langsung tersenyum senang.
Ha Ni mengikatkan turniket di lengan
Seung Jo dan membuatnya seperti pita. Seung Jo berkomentar, "Hey Oh Ha Ni,
siapa yang memintamu untuk mengikat turniket ini berbentuk pita?" Ha Ni
mengerti dan langsung melepaskan kembali turniket itu. Seung Jo berkata,
"Ingat kau harus mengikat turniket itu 8-10 cm dari suntikan. Jika kau
mengikat terlalu tinggi maka pembuluh darah arteri akan terluka. Jadi
berhati-hatilah." Ha Ni mengerti dan mulai melakukan prosedur untuk
menyuntik.
Pertama Ha Ni meminta Seung Jo
mengepalkan tangannya sesuai dengan jumlah usianya agar pembuluh darah dapat
terlihat. Namun pembuluh darah belum terlihat hingga akhirnya Ha Ni
memukul-mukul lengan Seung Jo. Seung Jo berkata, "Hey lihatlah ini ada 3
pembuluh darah. Jarum ini perlu disuntikan pada bagian yang benar jadi lihatlah
pembuluh darah yang benar. Pembuluh darah itu akan mempermudah kau menyuntik
nantinya. Lihatlah yang ini. Kau suntikan disini." Ha Ni mulai tegang dan
berkata, "Suntik disini?" Ha Ni mengambil suntikan dan Seung Jo
kembali berkomentar, "Apa kau tidak akan membersihkan kumannya terlebih
dulu?" Ha Ni baru ingat dan langsung membersihkan lengan Seung Jo yang
akan di suntik. Setelah itu Ha Ni bersiap-siap mengeluarkan jarum suntik
kembali. Seung Jo sendiri terlihat ketakutan. Ha Ni menusukan jarum itu ke
tangan Seung Jo dan dia senang karena telah berhasil. Seung Jo bertanya,
"Apakah darahnya keluar?" Ha Ni melihat jarum suntik yang ternyata
tidak ada darah sama sekali. Ha Ni dan Seung Jo pun jadi panik. Tangan Seung Jo
sudah biru karena terus di pakai berlatih oleh Ha Ni. Seung Jo mengganti
tangannya menjadi tangan kanan untuk di pakai belatih oleh Ha Ni. Seung Jo
memberikan beberapa informasi dan Ha Ni mulai mengerti.
Ha Ni menusukan jarum ke tangan
Seung Jo dan Seung Jo berteriak kesakitan. Tapi Ha Ni justru senang karena ada
darah yang keluar dan itu artinya dia sukses melakukan suntikan itu. Seung Jo
pergi dari kamar dan menuju ruang tamu. Seung Jo bergumam, "Kenapa dia
terus menyuntikku seperti ini? Aku benar-benar gila." Seung Jo terus
menatap lengannya yang biru-biru akibat di suntik beberapa kali oleh Ha Ni. Ha
Ni tiba-tiba muncul dan berkata, "Seung Jo yah, jika aku melakukannya
sekali lagi aku yakin akan mengingat caranya." Seung Jo kaget dan
bertanya, "Dimana lagi kau akan menyuntikku hah? Hey kenapa kau jadi
seperti ini?" Ha Ni mendekati Seung Jo dan mengeluarkan suntikannya itu. Seung
Jo berlari dan Ha Ni terus mengejarnya. Ha Ni terus berkata, "Ayolah satu
kali lagi. Ini demi masa depan kita!!!" Seung Jo tidak mau dan terus
menghindar, "Jangan mendekat!"
Eun Jo pulang dan berkata, "Aku
pulang." Ha Ni melihat Eun Jo dan tersenyum mendapatkan sebuah ide baru,
"Ah adik ipar... Kau sudah pulang?" Seung Jo mengerti apa tujuan Ha
Ni dan dia hanya bisa geleng-geleng kepala. Sementara Eun Jo hanya terdiam saja
karena dia tidak mengerti apapun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar