Seung Jo sedang duduk di sebuah
bangku dan Ha Ni tiduran di pangkuannya. Seung Jo berkata, "Ha Ni,
bangunlah. Ada sesuatu yang ingin aku berikan." Ha Ni masih memejamkan
matanya dan berkata, "Aku masih terlalu mengantuk untuk bangun."
Seung Jo tersenyum dan berkata, "Tidak. Kau harus bangun." Seung Jo
meletakan buah peach di bibir Ha Ni dan berkata, "Ha Ni makanlah. Ini
hadiah dariku." Ha Ni masih terpejam dan tersenyum lalu berkata,
"Tapi peach ini berbulu." Saat Ha Ni akan menggiggit peach itu
tiba-tiba suara Seung Jo berubah menjadi kasar, "Jika kau lapar
berhentilah makan kaki boneka itu!"
Ha Ni terbangun dari mimpinya dan
ternyata dia sedang menggiggit kaki boneka teddy bear yang di berikan oleh Min
Ah. Ha Ni melihat Seung Jo yang sedang bersiap-siap pergi dan Ha Ni pun
berkata, "Peach. Aku baru saja makan peach." Seung Jo berkomentar,
"Berhentilah membicarakan buah peach! Kenapa kau tidak cepat bangun untuk
segera pergi ke kampus? Bukankah kau malas hanya karena kau memiliki kelas di
sore hari ini?" Ha Ni berkata, "Aku merasa tidak enak badan hari ini.
Aku merasa mual." Seung Jo bertanya, "Apa yang kau makan
kemarin?" Ha Ni menjawab, "Kemarin? Hmm… kemarin Min Ah ulang tahun
jadi...." Seung Jo memotong pembicaraan dan berkata, "Mintalah pada
Ibu obat. Dia sudah membuatkan sarapan dan menunggumu di bawah." Ha Ni
kebingungan dna berkata, "Bukankah ini Jumat? Dia mengatakan akan pergi ke
pertemuan pada pagi hari." Seung Jo berkata, "Hari ini hari Kamis!
Sudahlah aku pergi."
Pagi-pagi Ibu Seung Jo dan Ha Ni
sedang sarapan bersama. Ibu Seung Jo memakan jeruk dan berkomentar, "Ouch
ini sangat asam. Ah Ha Ni kau bilang kau mimpi buah peach?" Ha Ni
menjawab, "Ya. Aku bermimpi Seung Jo memberikan buah peach padaku."
Ha Ni sudah selesai makan dan mengambil jeruk. Ibu Seung Jo terus menatap Ha Ni
dan bertanya, "Kenapa? Ha Ni apakah kau kurang enak badan hari ini?"
Ha Ni menjawab, "Ya. Aku sedikit mual. Tenanglah aku hanya akan memakan
jeruk ini saja." Ibu Seung Jo semakin curiga dan berkata, "Kau merasa
mual? Dan kau ingin makan jeruk yang asam ini?" Ha Ni tersenyum dan terus
memakan jeruknya. Ibu Seung Jo berkata, "Mungkinkah.... Apakah kau
memiliki sebuah ide kenapa itu terjadi? Dengan Seung Jo?" Ha Ni tertawa
dan berkata, "Ah tidak mungkin Ibu Mertua." Ibu Seung Jo langsung
memeluk Ha Ni dengan yakin berkata, "Sebagai wanita yang sudah memiliki 2
anak, aku yakin akan hal ini! Luar biasa... Kau akhirnya melakukannya. Ah
tunggu aku tidak bisa tinggal diam." Ha Ni masih kebingungan namun dia
tersenyum dan terus memakan jeruk yang asam.
Ibu Seung Jo menelfon Min Ah dan berkata,
"Min Ah kau harus datang untuk bertemu dengan Ha Ni ku ini." Min Ah
kaget dan bertanya, "Benarkah Ha Ni?" Ibu Seung Jo tertawa dan
menjawab, "Aku tidak menduga akan secepat ini." Min Ah lalu menelfon
Joo Ri dan Joo Ri tentu sangat kaget, "Apakah yang kau katakan ini
benar?" Min Ah menjawab, "Tentu. Ibu Seung Jo yang menelfonku dan aku
pun terkejut saat mendengarnya." Joo Ri ikut senang dan berkata, "Wow
Oh Ha Ni. Aku tau bahwa dia akan menjaga banyak hal yang penting." Ibu
Seung Jo menelfon ke Parang University dan memberikan kabar bahwa Ha Ni akan
segera menjadi seorang Ibu. Jelas saja berita ini langsung tersebar cepat di
kalangan para mahasiswa. Dan berita ini pun sampai ke telinga Seung Jo yang
kebingungan.
Ha Ni sedang duduk di kamarnya dan
berkata, "Apa yang akan Seung Jo katakan? Ekspresi seperti apa yang akan
dia tunjukan, Jika aku tiba-tiba memanggil dia Papa, bukankah dia akan sangat
terkejut? Aku seorang Ibu.... "
Min Ah dan Joo Ri mampir ke rumah
dan Ha Ni berkata, "Tapi setalah mendengar apa yang Ibu katakan padaku,
aku merasakan sesuatu yang menggeliat di perutku." Min Ah dan Joo Ri
sama-sama tertawa. Ha Ni terus meyakinkan mereka berdua, "Hey aku serius
dapat merasakannya. Keajaiban seperti Seung Jo itu jarang ada." Min Ah
berkomentar, "Aku membayangkan seperti apa nantinya. Mereka bilang
keajaiban dan idiot itu adalah bagian dari kertas." Joo Ri juga
berkomentar, "Benar. Ini spekulasi yang berbahaya." Ha Ni berkata,
"Aku berharap dia akan menuruni otak Seung Jo." Min Ah bertanya,
"Lalu wajah?" Ha Ni menjawab, "Tentu saja wajahku." Joo Ri
berkomentar, "Apa maksudmu? Wajahnya harus mengikuti Papanya, Seung
Jo." Ha Ni kesal dan bertanya, "Kenapa memangnya dengan
wajahku?" Joo Ri berkomentar, "Kau? Huh tidak akan pernah. Itu akan
menjadi masalah. Wajahnya harus 100% mirip dengan Seung Jo." Ha Ni jelas
langsung cemberut.
Seung Jo pulang ke rumah dan di
kejutkan oleh Min Ah dan Joo Ri yang memberikan selamat padanya. Seung Jo
kebingungan dan bertanya, "Ada apa?" Joo Ri dan Min Ah menarik Seung
Jo ke ruang tamu dimana seluruh keluarga sudah berkumpul untuk merayakan hal
ini. Ha Ni tersenyum malu-malu.
Seung Jo bertanya, "Ada apa
ini?" Bapak Seung Jo berkata, "Duduklah terlebih dahulu." Seung
Jo duduk di kursi dan kembali bertanya, "Ada apa ini?" Ibu Seung Jo
memperlihatkan sebuah baju bayi dan bertanya, "Seung Jo yah, bukankah ini
cantik? Oh baju-baju ini luar biasa manis sekali." Bapak Seung Jo
berkomentar, "Sayang, mengapa baju ini semuanya berwarna pink? Ah Seung Jo
bukankah hiasan ini lucu? Lihatlah ada pesawat dan mobil. Dan ini ada
mobil-mobilan yang dulu kau pernah pakai." Ibu Seung Jo berkomentar,
"Sayang, barang-barang itu, sepertinya itu anak laki-laki." Bapak
Seung Jo berkata, "Ini adalah cucu pertama kita, harusnya laki-laki."
Ibu Seung Jo tetap ingin cucu perempuan dan akhirnya mereka berdua jadi
bertengkar.
Eun Jo berkomentar, "Jika itu bayi perempuan maka akan seperti kaka ipar Oh Ha Ni, aku menolaknya! Orang-orang menyukai Oh Ha Ni menurutku sudah cukup." Ibu Seung Jo kesal dan berkata, "Baek Eun Jo!" Seung Jo berkata, "Tunggu sebentar. Jadi maksud kalian ini Ha Ni hamil?" Ha Ni tersenyum dan menjawab, "Aku pikir begitu." Seung Jo bertanya, "Apakah kau sudah melakukan pemeriksaan?" Ha Ni menjawab, "Aku sudah membicarakannya dengan Ibu dan aku pikir iya." Ha Ni berbisik pada Seung Jo dan berkata, "Kau ingat malam itu kan. Malam saat hujan." Seung Jo berkomentar, "Hal bodoh apa yang kau maksudkan? Kau tidak yakin akan satu hal dan kau langsung merasakan bahwa kau hamil?" Joo Ri dan Min Ah sama-sama terdiam mendengar kata-kata itu.
Eun Jo berkomentar, "Jika itu bayi perempuan maka akan seperti kaka ipar Oh Ha Ni, aku menolaknya! Orang-orang menyukai Oh Ha Ni menurutku sudah cukup." Ibu Seung Jo kesal dan berkata, "Baek Eun Jo!" Seung Jo berkata, "Tunggu sebentar. Jadi maksud kalian ini Ha Ni hamil?" Ha Ni tersenyum dan menjawab, "Aku pikir begitu." Seung Jo bertanya, "Apakah kau sudah melakukan pemeriksaan?" Ha Ni menjawab, "Aku sudah membicarakannya dengan Ibu dan aku pikir iya." Ha Ni berbisik pada Seung Jo dan berkata, "Kau ingat malam itu kan. Malam saat hujan." Seung Jo berkomentar, "Hal bodoh apa yang kau maksudkan? Kau tidak yakin akan satu hal dan kau langsung merasakan bahwa kau hamil?" Joo Ri dan Min Ah sama-sama terdiam mendengar kata-kata itu.
Ha Ni dan Seung Jo pergi bersama
dengan mobil. Ha Ni berkata, "Haruskah kita membeli perlengkapan bayi? Dan
aku pikir mobil ini terlihat terlalu kecil untuk anak-anak." Seung Jo
berkata, "Diamlah." Ha Ni kesal dan bertanya, "Sepertinya kau
tidak senang kita memiliki anak, benar bukan? Bayi yang ada di perutku ini
dapat mendengar semua yang kita katakan. Kau benar-benar Papa yang buruk!"
Seung Jo hanya berkomentar, "Sudah kubilang diamlah." Ha Ni
benar-benar kesal dan berkata, "Kau sebaiknya berhati-hati. Kau akan
menjadi dokter seharusnya kau tau bahwa tiga bulan pertama adalah saat yang
berbahaya. Hey kata-katamu yang tidak bijaksana itu .... aku tidak ingin
mengatakannya tapi keguguran itu mungkin saja terjadi."
Seung Jo berkata, "Hey Oh Ha Ni!" Oh Ha Ni sudah sangat kesal sehingga dia berkata, "Lupakan itu. Aku tidak ingin mendengar apa yang kau katakan lagi. Aku ingin kedamaian!"
Seung Jo berkata, "Hey Oh Ha Ni!" Oh Ha Ni sudah sangat kesal sehingga dia berkata, "Lupakan itu. Aku tidak ingin mendengar apa yang kau katakan lagi. Aku ingin kedamaian!"
Ha Ni shock saat di beritahu oleh
dokter bahwa dirinya sebenarnya tidak hamil. Ha Ni bertanya, "Tapi mengapa
aku merasa ada sesuatu yang bergerak di perutku ? Bahkan aku merasa mual dan
tidak enak badan?" Dokter menjawab, "Perutmu terlalu terpenuhi makanan
sehingga kau merasa seperti itu." Seung Jo yang mendengar jawaban dokter
langsung tersenyum dan bertanya, "Apa yang kau makan hah?" Dokter
berkata, "Jangan kecewa, kau masih tetap muda."
Ha Ni dan Seung Jo pulang ke rumah
dan mereka berbicara di teras atas. Ha Ni berkata, "Pada Ibumu, Bapakmu
dan Papaku aku merasa sungguh minta maaf." Seung Jo berkomentar, "Ini
bukan salahmu. Ibulah yang terlalu berlebihan."
Bapak Seung Jo dan Ibu Seung Jo
menatap belanjaan bayi yang mereka sudah siapkan dan ya mereka merasa sedikit
kecewa. Eun Jo juga ternyata kecewa karena dia bahkan sudah mencari informasi
mengenai bayi dan dia mencari video cara mengasuh bayi.
Seung Jo bertanya, "Apa kau
kecewa?" Ha Ni menjawab, "Aku terlalu gembira karena aku pikir akan
memiliki bayi yang mirip denganmu Seung Jo." Seung Jo berkomentar,
"Tidak apa-apa jika Bayi itu juga mirip denganmu." Ha Ni bertanya,
"Benarkah? Ah kau mengatakan hal seperti ini pasti untuk menggodaku, benar
bukan?" Seung Jo menyentuh jidat Ha Ni dan berkata, "Jidat yang datar
ini, mata yang terlihat seperti tertidur ini... tidak buruk." Seung Jo
memukul pelan jidat Ha Ni dan Ha Ni bertanya, "Kenapa kau memukulku
hah?" Seung Jo mengalihkan pembicaraan dan berkata, "Tapi aku
benar-benar berharap mereka tidak akan mewarisi otakmu." Ha Ni tersenyum
kesal. Seung Jo kembali berkata "Menjadi Papa dari anak yang seperti Oh Ha
Ni, terdengar menyenangkan." Ha Ni berkata, "Huh kau mencoba menghiburku
karena ini tidak jadi. Apa kau pikir aku tidak dapat menyadarinya hah?"
Seung Jo bertanya, "Kau tidak percaya dengan kata-kata yang dikatakan oleh
suamimu ini? Baiklah Oh Ha Ni aku akan menunjukan seperti apa diriku."
Seung Jo langsung menggendong Ha Ni
dan berkata, "Hari ini akan menjadi malam yang special." Ha Ni
memukul Seung Jo dan berkata, "Hey apa yang kau lakukan hah?"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar